Wasiat Mamak Untuk Anak-Anaknya

Anak-anak mamak tersayang..

Tulisan ini akan agak berat nak, silahkan kalian baca kembali berulang-ulang. Saat kalian besar nanti.

April 2018 ini usia Abang Umar masih 2 tahun 4 bulan, sedangkan Adik Mazaya baru genap 6 bulan. Tapi waktu ibarat waktu, hahahaa..  Maaf nak, mamak tidak mendapati makhluk lain yang bisa diibaratkan kepada waktu, karena sulit menemukan sesuatu yang bisa disamakan dengannya. 

Waktu itu adalah makhluk yang sangat konsisten, dia bergerak sesuai dengan aturan Allah secara teratur.  Sehari tetap 24 jam, mau itu hari Senin yang sibuk ataupun Hari Minggu yang lapang. Semenit tetaplah 60 detik. 

Waktu adalah hamba Allah yang paling ikhlas. Dia hanya berjalan karena Allah.  Tidak pernah dia memperlambat lajunya di hari Raya Idul Fitri karena banyak manusia yang memuji hari tersebut.  Tidak juga dia berlari kencang di hari-hari musibah hanya untuk membuat manusia tidak terlalu lama bersedih.  Tidak..  Waktu berjalan berdasarkan ketentuan Allah, baik saat kita senang, sedih, terjaga, atau tertidur.  Contoh lah ia, menolong lah karena Allah, jangan pernah menyesal pernah menolong seseorang hanya karena ia menyakitimu di kemudian hari.  Buang sifat dendam nak, belajarlah membuangnya, karena engkau lebih butuh ikhlas. Karena ikhlas lebih dekat dengan Allah.

Anak-anakku, oleh karena waktu begitu terbatas, jangan lalai sayang...  Ingat waktu terus berjalan.  Hidup ini tidaklah lama..  Perbanyaklah beribadah, memohon ampunan Allah, dan mendo'akan sesama muslim, orang tua termasuk kakek, nenek,  buyut, hingga ke atas. 

Ingat sayang..  Waktu mamak terbatas, dan kalian pun akan begitu, alangkah indahnya saat kita sudah tiada, masih ada anak cucu kita yang mendo'akan kita. Maka ini menjadi pesan mamak, do'akan pula nenek buyut kita, semoga kelak Allah menganugerahkan kepada kita anak cucu yang tetap mendo'akan kita selepas kita berpulang kepada Allah yang kekal.

Anak-anak mamak, tak terlukis kan keindahan kasih sayang mamak kepada kalian.  Dalamnya lebih dalam dari Samudera.  Semua peluh yang menetes, stres pekerjaan, lelah, dan semua sumber daya yang kami miliki kami ikhlaskan untuk bisa membesarkan kalian menjadi manusia yang dicintai Allah.  Namun ada yang lebih besar dari cinta orang tua nak..  Itu adalah cinta Rasulullah Muhammad peace be upon to him,  kepada kita umatnya. Cintanya kepada kita membuat ia rela seandainya Allah mengijinkan agar semua sakit sakaratul maut umatnya ditimpakan kepadanya saja, ia rela menanggungnya.  Hanya beliau yang memiliki cinta sebesar itu nak.. Bacalah riwayat tentang beliau, maka hatimu akan lembut, bershalawat lah setiap terlintas di benakmu tentangnya nak..

Anakku, peliharalah shalat.  Jika tertinggal segera qadha.  Jangan menimbun hutang shalat nak.  Itu adalah kewajiban yang tak akan tunai dengan ibadah sunnah.  Qadha! Jangan dengarkan mereka yang mengatakan tidak ada qadha shalat.  Belajarlah anakku, belajarlah kepada alim ulama.  Cari ulama anakku, mereka adalah sumber cahaya.  Cari ulama anakku.  Tak cukup hanya membaca buku saja dalam mencari ilmu agama. Ada keberkahan guru yang akan menjagamu seumur hidup jika engkau memiliki guru.

Nak..  Kita butuh dunia, kita butuh mencari nafkah.  Ambil yang halal, tinggalkan yang haram.  Abuchik kalian, Bapak Kandung Mamak, semoga Allah merahmati beliau pernah berkata, "yang kon atra tanyoe, mandum atra gob" artinya yang bukan milik kita, semua milik orang lain.  Renungkan nak..  Renungkan dalam-dalam.

Tapi ingat nak..  Jangan lalai mencari harta, sungguh waktumu itu lebih berharga dari pada harta yang kau kumpulkan.  Perhatikan keluargamu, perhatikan orang-orang lemah disekitarmu.  Kunjungi saudara-saudaramu. Beristirahatlah, berzikirlah di setiap harimu.  Tidak usah mati-matian untuk sesuatu yang tidak dibawa mati.  Berbahagialah, nikmati rezekimu, dan sedekahkan sebagiannya, jangan engkau kikir. Ada hak orang lain di dalam hartamu. 

Mudah-mudahan ini akan menjadi bekal yang indah bagi kalian di masa depan.  Semoga Allah tunjukkan tulisan mamak ini kepada kalian nak. 

~Rimo,  21 april 2018, 23:12 WIB.
Ditulis sambil merindukan Ayah yang sedang dinas ke Banda Aceh.

0 Komentar untuk "Wasiat Mamak Untuk Anak-Anaknya"

Do'aku di Malam Ramadhan

Ya Allah  Saya mohon maaf sekali meniru dakwahnya Gus Baha yang saya nonton di youtube dalam berdo'a ala salah satu sahabat. Kebetulan s...

Back To Top