Pengantin Murung

Harus berapa kali lagi aku bolak balik ke kamar mandi hanya untuk menangis dan membasuh muka? Tak bisakah aku hanya diam di kamar dan menangis di sana saja hingga tertidur? Sial! Jangan terlalu banyak bertanya pada diri sendiri, itu membuatmu harus kembali sesenggukan di kamar mandi. Kataku memaki dalam hati.

Para ibu-ibu sedang sibuk menyiapkan menu di dapur. Teratak sedang dirangkai oleh para petugas dari tempat penyewaan. Pilihan kain penutup terataknya ungu dan putih. Menggelembung cantik di sisi tiang-tiangnya. Anak-anak kecil terus berlari ke sana ke mari di halaman.

Tak bisakah aku ditinggal sendiri barang sebentar saja. Malam ini semua tamu yang datang ingin melihatku. Sang calon pengantin wanita yang sempurna. Tak bisa kah orang-orang meninggalkan aku sendiri malam ini? Aku ingin mengadu pada Tuhan, bertanya ini mimpi atau nyata.

Aku kelelahan tersenyum dan tertawa pura-pura pada semua yang menyapa. Tapi ibu dan bapak adalah pengobat hatiku. Mereka begitu bahagia dengan pernikahan ini.

Bergegas aku ke kamar mandi lagi. Sembari meredam suara tangis. Air mata terus meneriakkan kelelahan hatiku. Tentang sebuah cinta tanpa suara. Tentang seseorang di sana yang begitu lembut suara dan hatinya. Tapi aku tak pernah bicara tentangnya. Dia hanya seperti bayangan yang tersesat di hatiku, terkurung di sana sepanjang tahun. Dan kenyataannya ia akan kulebur menjadi sesuatu yang harus kulepaskan tanpa sempat kuperjuangkan dan diperjuangkan. Tak sedikitpun aku bisa menolak mau ibu dan bapak. Cintaku pada keduanya membisukan, memasung lidahku hingga aku hanya mampu mengangguk, asal mereka tersenyum.

Kubasuh wajahku kembali. Kuusap-usap kedua mataku. Lalu kulap dengan handuk hijau di kamar mandk. Kutarik nafas berulang-ulang hingga tenang. Kucoba sebuah senyuman sebelum menghadapi dunia lagi. Besok tidak akan terlalu buruk, percayalah..


0 Komentar untuk "Pengantin Murung"

Do'aku di Malam Ramadhan

Ya Allah  Saya mohon maaf sekali meniru dakwahnya Gus Baha yang saya nonton di youtube dalam berdo'a ala salah satu sahabat. Kebetulan s...

Back To Top