Malam ini saya mengajak Ubay tidur lebih awal, karena seharian ini dia pergi ke kebun melon untuk kegiatan outing class dari sekolah TK nya. Sebagai pengantar tidur kami ngobrol berdua sambil sebentar sebentar berpelukan.
"Mak, dulu aku 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, sekarang aku 4 tahun. Umur mamak berapa?" Tanyanya dengan nada polos. "Umur mamak 35 tahun" jawabku sambil memeluknya. "Banyaknya umur mamak" timpalnya kaget mengetahui jumlah umur mamak yang banyak. "Iya, nanti lama lama jadi nenek nenek" kataku bercanda. "Nanti kalau mamak mati, gimana, nanti mamak pulang lagi ke rumah ini ya... " Dia mulai menangis, sesenggukan, memelukku. Hatiku pilu memeluknya balik, tak terbendung air matakupun ikut tumpah. "Kalau mamak sakit masuk rumah sakit gimana". Dia terus membayangkan hal hal buruk sepertinya, begitu takut kehilangan mamak. "Nanti aku ke kuburan mamak, mamak nanti lahir lagi ya jadi bayi, pulang ke rumah ini". Dia semakin terisak isak.
"Do'akan mamak panjang umur, bisa menemani ubay sampai ubay dewasa, orang kan tidak mesti sakit sakit, do'akan mamak sehat".
Anak sekecil ini... 4 tahun, sudah membayangkan hal sejauh itu. Air mataku meleleh malam itu, sampai ia tertidur aku masih mendekapnya. Mendo'akan semua hal baik untuknya... Buah hatiku. Ubaidillahku.
0 Komentar untuk "Ubay takut kehilangan mamak"