Buku Nikah

Pada suatu pagi, bang Her, sang rekan kerja, tengah memfotokopi sesuatu di kantor. Buku sampul hitam yang tak lain dan tak bukan adalah buku nikah. "Untuk apa itu bang?" Tanyaku. "Sebagai administrasi. Diminta bapak kos" Ujar bang Her. Istrinya sedang libur kerja di Banda Aceh dan sedang diajak ke sini. Kebetulan teman kamar bang her sudah pindah. Jadi dia bisa mengajak sang istri ke kosannya. Suami istri yang malang menurutku. Kalau menikah tujuannya untuk hidup bersama, setelah menikah malah jauh-jauhan. Alasannya ya biasa: pekerjaan. Mungkin nanti aku juga akan begitu. Tapi harapannya tetap ingin hidup sama-sama. Mati sendiri-sendiri. Haha..

Aku lanjut memberesi meja kerja. "Yuni kapan punya buku gini?" Tanya bang her sambil masih mengkopi buku nikah yang jumlahnya sepasang itu. "Ha... gak tau.." jawabku salah tingkah ditanya begitu. "Mungkin ada rencana tahun depan" lanjut bang her masih iseng. "Belum tahu bang...". Tiba-tiba perutku mules gara-gara grogi gak jelas.




0 Komentar untuk "Buku Nikah"

Do'aku di Malam Ramadhan

Ya Allah  Saya mohon maaf sekali meniru dakwahnya Gus Baha yang saya nonton di youtube dalam berdo'a ala salah satu sahabat. Kebetulan s...

Back To Top