Kapal Kehidupan

Hidup seperti menumpangi sebuah kapal. Baik penumpang di bagian atas atau bagian bawah, jika butuh air maka semua harus menimba air dari bagian atas kapal.

Penumpang di bagian bawah harus naik turun tangga hanya untuk sekedar mengambil air. Penumpang bagian atas cukup menimbanya dari kamar-kamar mereka yang menghadap laut. Lambat laun penumpang di bagian bawah kapal merasa lelah dan bosan. Terlalu besar tenaga mereka terbuang untuk sekedar memperoleh air. Tetangga di atas sering kali enggan membantu menjulurkan air untuk mereka. "Mereka menyebut kami pemalas jika kami minta tolong" keluh si kakek tua penghuni dek bawah.

Mereka mulai mencari-cari jalan lain, jalan pintas. Akhirnya muncul ide untuk melubangi kapal agar air mudah di peroleh. Tidak terlalu berbahaya, hanya dilubangi sedikit saja. Hari-hari memperoleh air dengan lancar akhirnya datang.

............

Perlahan-lahan kayu di sekitar lubang mulai lapuk. Lubang semakin besar hingga tidak dapat ditambal lagi. Air mengucur masuk lebih dari yang dibutuhkan. Bahkan bagian bawah kapal sudah penuh terisi air. Orang-orang mulai panik. Air benar-benar tidak dapat dibendung lagi. Kapalpun akhirnya karam di tengah lautan. Semua penghuni kapal ikut tertelan ke dasarnya. Semuanya.

....

Ketika kita hidup tak lagi saling peduli, tidak perlu heran jika masyarakat nekat menambang emas di Gunong Ujeun (Aceh Jaya, Aceh) dengan melibatkan penggunaan merkuri secara sembarangan. Masuk ke lubang-lubang gulita minim oksigen. Jangankan krueng sabee tercemar merkuri, nyawa sendiri hilangpun bukan lagi perkara penting.

Percuma saja hutan hijau dan udara segar, jika nafas mereka tercekat menahan perih kehidupan. Melihat anak-anaknya yang gagah menjadi buruh kasar dan buta huruf. Peduli apa dengan langit gelap dan udara kotor penuh asap?! Biar saja hutan terbakar asal tetap bisa makan.

Begitu? Ya begitu!

0 Komentar untuk "Kapal Kehidupan"

Do'aku di Malam Ramadhan

Ya Allah  Saya mohon maaf sekali meniru dakwahnya Gus Baha yang saya nonton di youtube dalam berdo'a ala salah satu sahabat. Kebetulan s...

Back To Top