Makkah

Antara gunung Abu Qubais dan Al-Ahmar, di sinilah kota yang aman. Yang tidak ada lahan subur tapi penuh dengan buah-buahan. Yang jarang ada industri tapi penuh dengan kerajinan. Tanah yang diberkahi, tanah makkah. Tanah bagi rumah Allah yang ia lah pemiliknya, dan Dia sendiri yang menjaganya.

Sebagaimana Mahmud, gajah milik Abrahah, Raja Habasyiah (ethiopia) yang berlutut di jalan menuju Makkah, ketika ia beserta pasukan gajah lainnya ingin meruntuhkan ka'bah. Hingga mereka berbalik pulang dan dilempar oleh pasukan Allah, burung-burung ababil, dengan batu-batu kerikil dari tanah yang terbakar. Hingga mereka hancur seperti daun-daun yang dimakan ulat.

Negeri yang bergurun pasir. Negeri yang Rasulku lahir dan menerima wahyu di dalamnya. Negeri yang semua hati akan tentram. Yang dada semua muslim menghadapnya saat shalat. Dibelahan eropa atau asia, dibelahan afrika dan seluruh dunia.

Ada ka'bah, yang sampai matipun ke arahnya kita dihadapkan. Yang menyempurnakan Islam adalah dengan menggenapkan rukunnya berhaji di baitullah. Maka kemanakah yang lebih pantas hati kita bercita-cita untuk terbang?


posted from Bloggeroid

0 Komentar untuk "Makkah"

Do'aku di Malam Ramadhan

Ya Allah  Saya mohon maaf sekali meniru dakwahnya Gus Baha yang saya nonton di youtube dalam berdo'a ala salah satu sahabat. Kebetulan s...

Back To Top