MENGATASI INSOMNIA

Sedari jaman aku TK sampai kuliah, tiap kali terbangun tengah malam baik jam 12, 1, 2, atau 3 sekalipun, bisa dipastikan bapak masih menonton TV di ruang tengah. Jika tidak sedang nonton, kebiasaan lain yang beliau lakukan adalah membaca buku, menyusun pecahan batu bata atau batu biasa untuk menambal lubang-lubang di jalan-jalan kampung kami, atau mengumpulkan sampah-sampah dan membakarnya. Jadi jika pagi-pagi lubang di jalan yang biasanya digenangi air menjadi tertutup, para tetangga sudah bisa menebak siapa dinas PU nya.

Ketika kutanya soal jam tidur, beliau mengaku tidak bisa tidur cepat sejak masih muda. Katanya memang sudah begitu. Harus di atas jam 3 malam. Memang pernah kulihat beliau berusaha tidur di jam 10 malam, hasilnya beliau akan kembali bangun dan nonton berita hingga subuh, seperti biasanya.

Tapi ada yang berubah dua tahun belakangan ini. Beliau kini tidur lebih awal, bahkan jam 10 malam. Sesuatu yang sangat aneh. Sangat aneh karena bapak memang sama sekali tidak pernah tidur di bawah jam 3 malam selama puluhan tahun. Belakangan beliau mengaku sudah tidak kuat begadang. Mungkin hal ini terjadi lantaran beliau telah berhenti merokok secara total. Tidak ada lagi zat adiktif yang masuk ke tubuh hingga merangsang otak untuk terus aktif.

Pasalnya, selama lebih dari 30 tahun Bapak berkerabat erat dengan rokok. Ibarat status ekonomi, bapak termasuk perokok kelas menengah ke atas. Sehari sebungkus Insya Allah gak kemana. Kadang-kadang malah nambah.

Soal keputusan berhenti merokok juga terjadi secara ajaib. Tiba-tiba saja. Saat setengah bungkus rokok masih berada di dalam saku celananya, ia memutuskan untuk berhenti. Gampang? Tidak tahu. Tidak tahu hal apa yang memotivasi beliau. Yang jelas bukan aku, karena aku sudah berhenti mencereweti beliau soal rokok dari dulu. Mamak juga sama. Selalu menyuruh mempergunakan momen puasa ramadhan untuk berhenti merokok. Tapi di saat terlambat bangun sahur, kenyataannya beliau lebih memilih untuk merokok daripada makan di waktu sahur yang sempit. Padahal kami makan dan minum dengan tergesa-gesa agar tidak keduluan imsak.

Berhenti merokok sepertinya memang obat insomnia paling ampuh. Lagi pula kebanyakan para insomnis memang perokok kan?

0 Komentar untuk "MENGATASI INSOMNIA"

Do'aku di Malam Ramadhan

Ya Allah  Saya mohon maaf sekali meniru dakwahnya Gus Baha yang saya nonton di youtube dalam berdo'a ala salah satu sahabat. Kebetulan s...

Back To Top