Mencari Cu

Cu adalah sejenis keong yang hidup di air asin dan juga air payau. Cangkangnya berbentuk seperti angin puting beliung dan berwarna hitam.

Hewan yang aku tidak tahu namanya dalam Bahasa Indonesianya ini biasanya dijadikan campuran memasak gulai pliek-u. Gulai ini berisi beragam jenis sayuran, seperti pepaya muda, nangka muda, kacang panjang, daun melinjo, dll. Sayuran yang telah dipotong-potong dimasak dengan pliek-u, sang bumbu utama yang berasal dari kelapa yang telah diolah sedemikian rupa (seperti oncom dari kelapa). Cara memakan Cu tergolong unik. Daging Cu harus dihisap kuat melalui ekornya yang sudah terlebih dahulu dibuntungi sebelum dimasak. Rasanya tentu saja gurih-gurih nyoy.

Dan di sore ini kami tiba-tiba mendadak mencari Cu di daerah Lhok Buya, Aceh Jaya. Pasalnya adalah ibu tetangga yang kegirangan menceritakan tentang Cu yang tengah membanjiri daerah pinggiran laut. Sejumlah besar Cu pun telah sukses dibawa pulang oleh tetanggaku itu, Kak Lina. Sontak hal itu membuat Aku dan lima temanku yang saat itu tengah menyantap rujak di ruang tamu mendadak tertantang.

Tak ingin membuang waktu, kamipun meluncur ke lokasi sesuai petunjuk Kak Lina, di bawah jembatan Desa Lhok Buya. Dan kamipun kalap melihat banyaknya Cu yang merangkak pelan di sana. Plastik dan karung yang dibawa mulai diisi dengan Cu yang tinggal dikutip begitu saja di dalam air. Walau sebenarnya aku sendiri tidak begitu doyan makan si Cu itu, aku tercatat menjadi peserta paling bersemangat.



Penampakan Cu.


Menurut kabar yang beredar daerah perairan Desa Lhok Buya itu benar-benar ada buayanya. Syukur tadi gak ketemu :D #serunyaCalang
0 Komentar untuk "Mencari Cu"

Do'aku di Malam Ramadhan

Ya Allah  Saya mohon maaf sekali meniru dakwahnya Gus Baha yang saya nonton di youtube dalam berdo'a ala salah satu sahabat. Kebetulan s...

Back To Top