Di Penghujung Desember

Kemeja putih, celana bahan hitam, kamu datang terlalu tepat waktu, pas jam 11 pagi, dan aku harus tersenyum geli melihatmu rapi sekali. Bahkan abangku mengira kamu tengah ada urusan dinas kantor. Aku senyum saja, semakin lucu saja melihatmu begitu. Kamu jelas terlihat gugup hari itu.

Tak lama bapakku keluar menemuimu di ruang tamu. Kulihat kamu lunglai sekali menyalaminya. Seluruh keberanian yang kamu kumpulkan sejak kemarin lenyap sudah.

Perbincangan dimulai, bapakku banyak bertanya tentang kota asalmu, pekerjaanmu, pemerintahan di sana, keluarga, dan kamu baik-baik saja saat itu.

Lelaki ini sederhana sekali kan?
Memberi keteduhan di tengah segala risau.
Lembut sikapnya dan sederhana tawanya.
Dia lelaki yang tepat janji, bahkan sejak dia belum kupercayai.
"Saya tidak menjanjikan apa-apa" kataku dulu. "Tidak perlu, biar saya saja yang berjanji" katamu saat memintaku menunggu.

Hari ini, saat engkau bersungguh-sungguh menemui ayahku untuk meminta restu, aku tahu.. beginilah caramu mengatakan "aku mencintaimu yuni".

***Dari draft yang dulu gak berani diposting :D ***

0 Komentar untuk "Di Penghujung Desember"

Gak semua harus belajar

Dua tandan pisang sudah matang, hasil panen dari pohon di samping rumah. Saya menyuruh umar untuk memasak sesuatu dengan bahan pisang.  ...

Back To Top