Cuti bersalin adalah salah satu momen yang sangat berharga bagi saya. Kapan lagi bisa cuti selama 3 bulan penuh. Mengingat cuti tahunan cuma 12 hari kerja dan itu masih dipotong cuti bersama, hingga yang tersisa palingan 9 hari kerja per tahun. Huft.. Kebayang ya.. Pelitnya hari libur wanita karir seperti saya.
Nah cuti bersalin yang dimulai 1,5 bulan sebelum Hari Prediksi Lahir (HPL), dan 1,5 bulan setelahnya ini sayang sekali jika tidak saya gunakan sebaik mungkin untuk memenuhi hasrat silaturrahmi (jalan-jalan-red) saya yang sering gak kesampaian. Huhuhu.. Ya peruntukan utamanya tetap untuk persiapan persalinan, baik latihan fisik yang lebih fokus, istirahat yang cukup, memperbaiki nutrisi, perbanyak ibadah, dan memperbanyak hormon kesenangan alias oksitosin untuk kelancaran persalinan. Salah satunya dengan cara perbanyak jalan-jalan :D
Trip pertama yang saya lakukan adalah meninggalkan rumah kami di Rimo, Aceh Singkil menuju Meulaboh. Di sana saya mengunjungi mamaci, ibuk angkat saya ketika saya masih kerja di Meulaboh. Kebetulan anak mamaci sekaligus sahabat baik saya, Uli, sedang libur kuliah. Ya, Uli saat ini sedang mengambil master di China.
Di sana saya lebih banyak pergi bersama Uli dan Umar, suami saya biarkan ngopi bersama teman-temannya yang merantau di MBO. Di sana saya menginap selama dua malam. Soalnya sudah mau lebaran idul adha, jadi mau tidak mau harus segera melanjutkan perjalanan ke Banda Aceh.
Di hari lebaran kami bertolak ke Sigli, kampung halaman saya. Sudah dua tahun saya tidak mudik, tahun pertama batal mudik karena Umar yang waktu itu masih bayi tiba-tiba demam. Sekali batal maka hitungan setahun tidak bisa pulang. Soalnya libur paling panjang kan cuma Idul Fitri. Syukurnya tahun ini bisa mudik membawa perut balon lagi. Hehehe..
Indahnya cuti bersalin adalah ketika bangun di pagi hari dan ternyata masih libur, sedangkan besoknya juga masih libur dan libur. Legaaaa banget. Horraayy..
Setelah dari Sigli saya sibuk menghadiri banyak acara, mulai dari nikahan, resepsi, aqiqahan, dan sebagainya. Mumpung di Banda Aceh sebisa mungkin saya usahakan untuk memenuhi berbagai undangan yang masuk. Dan... Cerita jalan-jalan bumil yang sudah 9 bulan ini masih berlanjut hingga ke Sabang, bersama Umar si buah hati. Hihi.. Simak cerita selanjutnya yaaa
0 Komentar untuk "Liburan Saat Cuti Bersalin, Lega!"