Bismillah. Pagi ini saya mendengar cerita pilu dari teman saya mengenai keponakannya. Seorang bocah laki-laki berusia 2,5 tahun yang kecanduan HP, sebut saja namanya Rian. Terbayangkan betapa lucunya anak umur 2,5 tahun?? Mulai menirukan apa saja yang kita ucapkan, sudah bisa berjalan, bahkan berlarian kemana-mana, mereka juga biasanya tertarik dan menyukai mainan baru, menyukai makanan manis manis seperti coklat dan permen.
Ahh... Untuk saat ini mungkin itu hanya sebuah harapan bagi orang tua Rian. Rian kini bertubuh kurus kering, Rian hampir tidak mau makan sama sekali, yang dia inginkan hanya air gula dan tentu saja HP. Ya air putih yang dicampur gula. Semua makanan yang ditawarkan ditolaknya. Apa lagi nasi, total dia menolak.
Mendiamkan anak menangis dengan menyodorkan game atau video youtube adalah cara yang paling sering dilakukan oleh orang tua dan pengasuh anak jaman sekarang. Sebuah cara instan dan sangat ampuh. Namun memiliki dampak besar di kemudian hari. Saya bahkan baru sadar salah satu sebab anak anak malas makan seperti yang dikeluhkan oleh banyak teman-teman saya, itu adalah HP, setelah saya mendengar cerita Rian. Ya jika dikaji-kaji, anak jaman sekarang yang tidak lalai dengan HP dapat dihitung hanya beberapa. Bahkan yang orang tuanya kurang mampu sekalipun, mereka akan tetap bela-belain mengeluarkan uang yang diperolehnya dari hasil kerja keras berbulan-bulan, demi membelikan balita atau batita mereka sebuah HP. Alih-alih agar anak mereka tidak bersedih hati karena mencuri-curi pandang ke temannya yang bermain game atau video youtube, faktanya mereka sedang menggiring anak-anak mereka ke arah kecanduan gadget. Saat umur mereka seharusnya bermain permainan real, dilatih bercerita dan berinteraksi, diasah kemampuan geraknya seperti berjalan, berlari, dan memanjat. Yang kesemuanya akan bersinergi membentuk karakter anak yang kuat secara fisik, mental, serta kemampuan memecahkan masalah. Sedang yang terjadi malah terpaku bisu di depan gadget menonton, dan memusatkan otak mereka menyelesaikan game-game. Dan kehilangan masa-masa emas menambah kemampuan diri yang akan menjadi bekal penting di masa depan.
Rian kini sedang dirawat. Tubuhnya kurus kurang gizi. Dia tidak merespon panggilan orang lain, tidak bisa bicara, hanya "hape dan youtube" yang keluar dari mulutnya. Seharian dia hanya mau tiduran sambil menangis, paska dia dipisahkan secara paksa dari HPnya. Itu juga setelah dokter mengharamkan HP untuk kasus Rian. Seluruh pusat perhatiannya, fokusnya, hanya pada HP. Makanya dia tidak peduli soal makan, tidak mau bermain, tidak merespon panggilan, tidak mau bicara. Demikan pungkas sang dokter.
Semoga kita bisa mengambil pelajaran :)
0 Komentar untuk "Kasus Gadget (Terparah) Pada Anak"