Jujur itu berat

Hitung-hitung belajar menjadi pengelola kantor yang baik, tidak ada salahnya aku melakukan sidak (inspeksi mendadak) terhadap jadwal jaga para security kantor. Usai membeli beberapa perlengkapan di supermarket yang terletak tepat di depan kantor, aku menyeberang ke kantor. Jam sudah menunjukkan pukul 20.00 malam. Yakni jam pergantian jaga antara satpam yang bertugas siang ke satpam yang bertugas malam. Tapi kenyataannya tidak ada satpam sama sekali.
Kudorong meja security yang diletakkan mepet ke dinding untuk membuat celah, agar aku bisa mencapai laci meja itu. Aku memeriksa catatan satpam yang kuambil dari dalam laci. Alangkah terkejutnya aku membaca laporan satpam tadi siang. Aku, pengelola,dilaporkan datang pada jam 08:20. Aku dilaporkan telat 20 menit dari jam kantor. Lalu aku buka catatan-catatan sebelumnya. Laporannya baik, pukul 07:30. Aku merasa sedikit lega.
Catatan ini akan menjadi masalah besar bagiku. Kuingat-ingat wajah security yang jaga tadi siang. Aku merasa kecewa padanya. Aku terdiam.
Sayup-sayup ada sebuah teguran yang menulusup ke sanubariku. Aku memang datang terlambat tadi pagi. Karena aku memang telat bangun pagi itu, hari itu aku sangat lelah karena malam harinya aku baru menempuh perjalanan Banda Aceh-Calang. Dan ia, satpam tadi siang, sudah bekerja dengan jujur. Ia melaporkan kejadian apa adanya. Bahkan ia dengan jujur melaporkan aku, pimpinannya di kantor. Ia sudah berani jujur. Seharusnya aku merasa bangga padanya. Seharusnya aku menyadari itu memang salahku. Dan seharusnya aku berterimakasih padanya. Walau bukan lewat kata-kata. Tentang laporan-laporan yang lalu, justru itu yang bohong. Aku memang selalu berusaha tidak datang terlambat, tapi aku juga tidak pernah hadir jam 07:30. Karena memang di jam itu satpam ku pun belum ada yang datang untuk membuka kantor.
Jujur itu berat, apa lagi sudah menyangkut kepentingan diri sendiri. Tapi, the only way to keep honest is keep honest.

posted from Bloggeroid

2 Komentar untuk "Jujur itu berat"

Do'aku di Malam Ramadhan

Ya Allah  Saya mohon maaf sekali meniru dakwahnya Gus Baha yang saya nonton di youtube dalam berdo'a ala salah satu sahabat. Kebetulan s...

Back To Top