Ketenangan Yang Mengusik

Hari-hari yang tenang tanpa masalah adalah hal yang menakutkan. Bagiku, berada dalam masalah kadang adalah hal yang lebih baik. Karena masalah yang jelas terasa lebih menenteramkan daripada ketenangan yang menyimpan misteri. Aneh memang. Bagaimana bisa orang merasa tenang sebagai sesuatu yang mengusik?. Seperti sedang diintai.

"Jangan mencurigai Tuhan, ikhlaslah dalam menerima tenang sebagai hadiah hatimu, agar ia tenteram.."

Entahlah, aku sudah membisikkan itu. Tapi lagi-lagi aku mulai memikirkan kemarin. Apa yang salah dengan pekerjaan kemarin? Saldo kas cocok. Laporan balance. Walau aku mengerjakan sendirian, tapi semuanya aman-aman saja. Aman?? Aku tidak tahu.

Aku terlalu khawatir dengan tanganku. Aku ini ceroboh. Kadang-kadang aku merasa diri ini bodoh. Bisa saja aku membuat kesalahan fatal yang tidak aku sadari kemarin. Kemarin ketika aku harus mengerjakan semuanya sendirian. Pekerjaanku sendiri, merangkap mengurus kas kecil, menghitung uang, mengurus pembukuan harian dan  lelang. Termasuk menyelesaikan transaksi keuangan dengan customer. Hal yang paling tidak aku sukai. Aku tidak percaya diri soal ketelitian dalam menghitung lembar-lembar uang, kecuali untuk sekedar mengecek ulang. Tapi apa boleh buat, kemarin rekan kerjaku tengah izin mengurus surat-surat pribadinya di kelurahan.

Ah. Aku ini mandiri. Bukankah aku pernah mengurus kantor yang lima kali lebih besar? Tapi mengapa begitu gugup dengan transaksi kecil begini? Bukankah aku juga sudah beberapa kali menghadapi masalah di kantor?

Sepertinya aku masih gugup. Mungkin karena masih muda dan belum berpengalaman, sedang tanggung jawabku adalah sebuah kantor. Walau hanya kantor unit, namun ini bagian dari sebuah perusahaan negara yang besar. Atau mungkin rasa tidak mampu karena aku perempuan?? 

Sudah. Semua kemungkinan sudah aku ungkapkan. Aku sudah tenang. Aku sudah bisa makan risol sekarang. Sogokan dari rekan kerjaku yang katanya hanya ijin setengah hari kemarin, tapi akhirnya tidak masuk seharian. Untung aku baik :p

0 Komentar untuk "Ketenangan Yang Mengusik"

Do'aku di Malam Ramadhan

Ya Allah  Saya mohon maaf sekali meniru dakwahnya Gus Baha yang saya nonton di youtube dalam berdo'a ala salah satu sahabat. Kebetulan s...

Back To Top