Mental Gratisan

Bakso yang biasa kita makan kadang-kadang terasa 4 kali lebih enak kalo ada kawan yang mau bayarin. Yang setuju silahkan ngacung..

Yang ngacung nanti aku traktir, tapi sms dulu ya?

Biar kita sama-sama termasuk orang-orang yang disebutkan oleh Rasul SAW dalam hadist berikut :

"Tangan yang di atas lebih baik dari pada tangan yang di bawah. Tangan di atas adalah tangan pemberi, sementara tangan yang dibawah adalah tangan peminta-minta". (HR. Muslim)

Masuk ke hadist dua-duanya kan? Ya memang beda posisinya. Lagipula bedanya kan opsional, bisa pilih sendiri mau di posisi mana.

Orang yang sudah mentalnya gratisan akan gandrung melihat barang-barang gratis. Semua ingin dimiliki. Kalau di kondangan, piringnya akan penuh makanan macam-macam, walau akhirnya gak dimakan. Di kantor, semua barang-barang promosi untuk konsumen dibawa pulang sendiri, biarpun itu cuma tas jinjing kecil yang cuma muat permen, atau buku memo yang ujung-ujungnya gak dipakai. Kalau yang lagi ngewifi di kafe, juga akan download segala lagu dan film yang juga nanti ujung-ujungnya didelete karena tadi cuma download sebanyak-banyaknya tanpa pilah-pilah, mumpung net nya gratis.

See? Mental gratisan ujung-ujungnya memang cenderung membangun mental serakah, yang bermuara pada perbuatan mubazir dan berlebih-lebihan.

Semua hal memang dimulai dari yang kecil-kecil. Namun jika yang kecil-kecil selalu berulang, maka dia akan menjadi kebiasaan, bahkan watak. Lagi pula biasa menerima gratisan bisa menjadikan kita terus-menerus menjadi si tangan di bawah kan?

Nah, sekarang ayo siapa yang mau saya traktir bakso?

0 Komentar untuk "Mental Gratisan"

Do'aku di Malam Ramadhan

Ya Allah  Saya mohon maaf sekali meniru dakwahnya Gus Baha yang saya nonton di youtube dalam berdo'a ala salah satu sahabat. Kebetulan s...

Back To Top