Wanita Karir vs Ibu Rumah Tangga

Dilematis. Meninggalkan karir adalah pilihan yang berat dan kurang menyenangkan. Mengingat perjuangan untuk memperoleh posisi karir seperti yang dimiliki saat ini tidaklah mudah. Ditambah lagi  kita akan kehilangan pendapatan yang biasanya dapat kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membantu anggota keluarga yang lain.

Di sisi lain menjadi ibu rumah tangga yang utuh memungkinkan kita untuk bisa lebih dekat dengan keluarga. Kita lebih mungkin untuk memasak dengan leluasa, mengikuti tumbuh kembang anak, merawat orang tua, menikmati tidur siang, mengikuti acara-acara kemasyarakatan, melakukan perjalanan bersama keluarga, serta selalu dapat ditemui oleh anak-anak dan suami setiap mereka pulang ke rumah.

Tapi realita ibu-ibu rumah tangga yang ada justru sangat menginginkan sebuah pekerjaan di luar sana. Sesuatu yang dapat menghasilkan uang, sesuatu yang dapat mengupgrade diri mereka menjadi lebih cerdas berkelas, sekaligus membunuh perasaan jenuh mengerjakan pekerjaan rumah yang bagaikan episode sinetron tanpa akhir cerita.

Rumput tetangga memang lebih hijau. Makanya jangan terlalu sering melongo ke taman tetangga, padahal di taman sendiri ada durian, apel, jeruk, markisa, serta buah-buahan lain yang manusia dan kambing sekalipun setuju rasanya lebih enak dari pada rumput yang hijau. Andai kita mau mensyukuri apa yang sudah kita punya, mungkin nikmat yang ada akan ditambah-tambah oleh Allah.

Nah aku? Aku mau menjadi ibu rumah tangga saja. Bukan karena rumput tetangga lebih hijau, tapi hanya persoalan klasik, masalah gaji. Gajiku itu kurang, masa mau beli waktu tidur siang saja tidak cukup. Mau beli libur seminggu untuk pulang kampungpun tidak cukup. Apa lagi membeli waktu bersama keluarga. Mau ditambah bonus tahunan juga masih tidak cukup.

Maka dari itu, suatu hari aku mau pulang ke rumah saja. Semoga di sana ada bos baru yang bisa menggajiku lebih besar :)

2 Komentar untuk "Wanita Karir vs Ibu Rumah Tangga"

Do'aku di Malam Ramadhan

Ya Allah  Saya mohon maaf sekali meniru dakwahnya Gus Baha yang saya nonton di youtube dalam berdo'a ala salah satu sahabat. Kebetulan s...

Back To Top