Juni juni juni. Bulan ini sangat sakral baginya. Sejak bulan masih Januari, dia sangat yakin menyebut-nyebut Juni. "Juni 2014 pokoknya abang akan lamaran" katanya optimis. "Belum dapat cuti kale.. paling di atas Juli nanti jadinya" ucapku tiap kali mendengarnya bicara tentang satu tanggal di bulan Juni 2014, tepatnya aku lupa tanggal berapa. Yang jelas dia bicara soal Juni, bulan kelahiranku.
"Jadi dek.. harus jadi. Apapun yang terjadi, tanggal itu abang akan tetap pulang. Gak mau tahu apa pun yang terjadi di kantor." Yakin banget pikirku agak menyepelekan, tapi jauh di lubuk hati ada sedikit kagum yang berhembus.
"Dek uun abang berangkat beuh". Sebuah pesan bbm dari bang Arif.
"Already June! Mau lamaran ya???" ~yuni
"Hehehe... iya" ~bang Arif
Laki-laki hebat :)
Rekrutmen kerja dua tahun yang lalu memperkenalkan aku dan bang Arif. Dia hanya satu tahun lebih tua dariku. Meski begitu, aku tetap memanggilnya Bang Arif, tapi ya kadang-kadang hanya kupanggil Ayip saja.
Arif dan Rahmat sudah seperti abangku di perantauan. Keduanya selalu siap membantuku jika ada masalah. Baik itu persoalan kantor, maupun yang lainnya. Sebut saja ketika komputer di unitku rusak, mereka bersedia saja menempuh perjalanan 100 km di malam hari untuk datang memperbaiki.
Hebatnya kedua mereka selalu menghormatiku. Sedikit perbedaan di antara keduanya, si Bang Rahmat gebetannya banyak, kalau Bang Arif cuma ada satu. Itu dia wanita yang benar-benar ingin dia nikahi tahun ini juga. Saking cintanya, belum genap setahun bekerja maharnya sudah lengkap terkumpul! Hebat sekali. Bandingkan dengan aku yang perempuan, dia udah ngumpul 60 gram emas, aku baru mulai ngumpulin recehan :D
Niat memang membedakan amal. Yang udah mantap hatinya biasanya jauh lebih tekun. Semoga Bang Arif bahagia dengan Kak Sari :)
Aku ngantuk sekali.....
0 Komentar untuk "Bang Arif hebat!"