Sabtu siang. Jam terakhir kantor untuk satu minggu ini telah usai. Seharusnya aku pulang ke kosan untuk makan siang. Sayangnya semua bahan makanan sudah habis. Jadi aku harus belanja lebih dulu, masak, lalu makan siang. Kenapa tidak beli makanan di warung saja? Jawabannya adalah aku tidak suka mampir-mampir ke rumah makan saat jam makan datang. Belum lagi kadar lemak yang tinggi serta penyedap rasa di makanan warung yang biasanya menimbulkan perasaan bersalah nanti setelah memakannya.
Alih-alih malas masak, maka aku putuskan untuk pulang ke Banda Aceh saja. Mamak pasti punya makanan enak setiap hari. Bumbu masak dan bahan makanannya lengkap. Berbeda denganku yang hanya belanja seadanya saja. Usai membuat janji dengan teman di kosan yang kebetulan punya keperluan ke Banda Aceh, kamipun meluncur dengan sepeda motor.
Calang-Banda Aceh kini terasa sangat dekat. Ibarat nyari makan siang ke gerai Pak Ulis di simpang depan rumah. Sesampai di Banda, tentu makanan lezat sudah menanti. Udang galah masak asam pedas, ikan teri kacang sambal lado, gulai pliek u, dan ikan asin peda. Setiap hari memang waktu yang tepat untuk pulang :D
Minggu pagi tiba, semua rencana yang telah disusun sebelum berangkat, seperti mengunjungi rumah teman lama, rencana hangout, rencana makan bakso kesukaan, rencana ke tukang jahit, rencana ke perpustakaan wilayah, rencana beli buku, semua-muanya terasa tidak begitu penting sekarang. Rumah memang bikin malas kemana-mana..
Alhasil seperti kata Irwin, rekan kerjaku "kalau gak kemana-mana mending gak usah pulang". Memang benar, nginap semalam di Banda, balik lagi ke Calang, naik motor pulak, memang bikin badan letih. Dan bikin kawan-kawan ngomel nuduh aku 'gila'. Tapi itulah cara paling menyenangkan menikmati akhir pekan. Pemandangan indah di sepanjang perjalanan, tarikan gas sepeda motor, nyanyi-nyanyi kecil di dalam helm, perjalanan berliku di pegunungan, semuanya membuat jiwa terasa bebas. Wanita kok hobinya touring.
Kata siapa gak boleh? :D
0 Komentar untuk "How I Enjoy My Week End"