Ijinkan.

Bilapun pilihan telah jatuh.
Namun hati yang berlabuh tertambat di suatu pelabuhan asing.
Tak peduli bahagia atau sengsara nantinya.
Rangkuman dari semua hanya satu, pilihan Sang Pencipta adalah yang paling sempurna.

Tapi bagaimana dengan hatinya?
Apakah kita sebut itu takdir saja?
Supaya logika patah lalu dengannya kita bisa pasrah?

Jangan tanya hati di dalam raga ini.
Tak perlu pedulikan ia.
Meski hanya tersisa remah-remahnya, ia masih kuat mengukir satu senyuman untuk ibu bapaknya.

Tapi bila boleh ada satu peluang. Ijinkanlah.. senyum ini terbangun di atas bahagia.

Sebab siapa tahu, tak selamanya ia kuat.

Tak selamanya ia mampu.

0 Komentar untuk "Ijinkan."

sie reuboh

Bumbu sie reuboeh 1kg daging: 1. Cabe merah setengah ons  2. Cabe kecil setengah ons  3. Cabe kering ( Campli kleng) setengah ons  4. Kunyit...

Back To Top