Pergi Memancing.

Sehari yang lalu, aku bersama tiga temanku pergi memancing, lokasinya masih di seputaran Aceh Jaya. Dengan bermodalkan benang pancing yang digulung, timah kecil, dan mata pancing yang cuma habisin modal 5000 rupiah, kami berharap dapat ikan besar nantinya.

Untuk umpannya kami hanya modal minta dibagiin udang kecil dari abang-abang yang sedang mancing di sana juga. Sebabnya kami sudah melewatkan pedagang udangnya. Maklum kami belum tahu tempat belinya. Karena hari sudah sore, kamipun putar otak agar dapat mancing tanpa perlu putar balik ke belakang. Naas abang itu korbannya. Hihi..

Memancing tanpa gagang pancing berkatrol tidak sedikitpun membuat kami rendah diri. Di antara banyak pemancing yang bergaya profesional di sana, kami kontras dan tampil jauh lebih humble (kere -_-").

Dengan gagah berani kami empat perempuan manjat ke atas karang yang cukup tinggi di sisi kanan tanggul. Saya sendiri dengan susah payah menjaga keseimbangan ketika memanjat sambil memegang ponsel, benang pancing, serta sekantong gorengan yang masih panas. Setelah berada di posisi yang pas, barulah kelihatan deretan orang-orang yang sedang memancing dari atas tanggul pemecah ombak yang membentang sepanjang bibir pantai. Kami sendiri memilih duduk di atas karang yang tepat berada di bawah badan jalan,  sepertinya posisi kami sangat bagus. Karena tak perlu susah-payah melempar pancingan, melainkan cukup dilempar sedikit saja.

Tapi apa hendak dikata, tak lama berselang, dua buah ombak besar menghempas karang tempat kami berpijak. Airnya sempurna menyiram bagian badan kami yang menghadap ke arah laut. Serentak kami berempat berteriak histeris. Kami kebasahan, sedihnya lagi sebagian gorenganpun ikut basah. "Hay!! Jangan di situ!! Bahaya!!" Tiba-tiba kami jadi pusat perhatian. Orang-orang di sepanjang tanggul melongo, baru menyadari bahwa ada empat perempuan edan lagi mancing di sana. Dan benar.. jika diteruskan berada di sini bisa-bisa kami terpeleset, bahkan terseret ombak ke laut lepas.

"Naik kak naik... dari atas aja kita. Udah basah semua" kataku agak sebal dengan ide temanku untuk turun ke sini. Aku dan yang lainnya bergegas naik ke atas setelah kebasahan.

Kami berjalan sedikit menuju jembatan. Lalu memutuskan untuk duduk dipinggirnya. "Nah di sini baru pas" ucapku yakin akan dapat banyak ikan.

Aku memasang udang pancing, dan Via melakukan lemparan pertama. Tiba-tiba via menjerit "Aaaa....!! Dapat yun! Dapat!" Adekpun ikut berteriak, kak yani juga heboh bukan kepalang "tarik-tarik!" aku sendiri gak mungkin bisa santai melihat keberuntungan ini. Setelah berhasil menarik ikannya kamipun melakukan selebrasi sambil teriak "mata pancing, yes!" Lalu tertawa puas seperti anak-anak. Wajah orang yang memancing di sebelah kami ikut menyunggingkan senyum geli melihat tingkah kami.

Seru sekali acara memancing perdana kami. Sore itu kami pulang dengan tangkapan dua ekor ikan kecil yang selanjutnya kami goreng di rumah. Hehehe..

0 Komentar untuk "Pergi Memancing."

Do'aku di Malam Ramadhan

Ya Allah  Saya mohon maaf sekali meniru dakwahnya Gus Baha yang saya nonton di youtube dalam berdo'a ala salah satu sahabat. Kebetulan s...

Back To Top