Bukan soal SK

Sudah berbulan-bulan kamu menganggur. Di pekerjaanmu yang lama engkau diberhentikan tepat ketika kita baru saja menikah. Mereka melakukan itu semua karena tahu kamu sudah mendapat pekerjaan baru. Pekerjaan baru yang membuatmu menunggu selama delapan bulan setelahnya.

Delapan bulan engkau menemaniku di rumah kita. Delapan bulan engkau menantiku pulang bekerja. Delapan bulan engkau membantuku mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Delapan bulan yang engkau jalani dengan teramat sangat bosan. Delapan bulan engkau tidak pergi kemana-mana untuk menemukan pekerjaan sementara karena mengkhawatirkan istrimu yang sedang hamil.

Kemarin engkau kembali ke rumah kita, sementara aku engkau tinggalkan 12 jam di belakangmu. Membiarkanku menanti hari-hari kelahiran anak kita di rumah orang tuaku. Demi hari ini, hari dimana engkau menerima SK kerjamu. Engkau tampak sangat bersemangat. Engkau seolah-olah mendapatkan kembali kepercayaan dirimu yang sempat surut. Sebagai lelaki yang mampu mencari nafkah. Walau sudah berkali-kali kukatakan tidak masalah, bersabar saja, kamu bisa saja mencari pekerjaan lain, tapi kan aku lebih membutuhkanmu saat ini. Lagi pula ini hanya soal waktu pemanggilan kerja.

Hari ini bersama semangatmu yang kembali akupun merasa bahagia. Bukan soal SK, tapi soal kebahagiaanmu.

Setelah menikah denganmu aku mengerti, bahwa cinta kadang bisa merelakan apa saja asal yang dicintai bisa bahagia. Jujur saja ketika kamu pulang kemarin aku sedih sekali. Sungguh sulit sekali berada jauh darimu. Jauh dari lelaki yang kucintai sepenuh jiwa sekaligus satu-satunya orang yang merawatku sejak kehamilan bulan pertamaku. Tapi it's oke honey. I will survive :D

Senyummu lebih penting. Kabar darimu yang lebih sangat kuharapkan. Hey! Jangan sampai berat badanmu turun ya. Kamu harus makan makan makan. Iya.. tiga kali sehari.

I love you suamiku :)

0 Komentar untuk "Bukan soal SK"

Do'aku di Malam Ramadhan

Ya Allah  Saya mohon maaf sekali meniru dakwahnya Gus Baha yang saya nonton di youtube dalam berdo'a ala salah satu sahabat. Kebetulan s...

Back To Top