Pernah dalam sebuah ceramah tentang pernikahan, seorang ustad menasehati agar laki-laki berhati-hati dalam bersikap, karena perempuan itu pencemburu. Seorang perempuan bisa cemburu pada hal apa saja, bahkan kadang pada hal-hal yang kita anggap konyol untuk dicemburui. Istri bisa cemburu pada adik iparnya, bisa cemburu pada mertuanya, bahkan bisa cemburu pada teman-teman ngopi suaminya. Tak pandang gender, mau laki-laki atau perempuan, selama dianggap merebut terlalu banyak perhatian orang yang disayanginya, maka ia akan cemburu.
Begitu juga dalam hal hubungan ibu dan anak, aku pernah mendapati ibuku cemberut ketika tahu Abangku menerima kado ulang tahun dari mama angkatnya. Tetanggaku juga pernah menangis ketika anaknya menjerit-jerit tak mengijinkan Mbak Pengasuhnya pulang kampung. Dan kini aku merasakan hal yang sama. Ketika siang hari Umar diasuh oleh Buk Sarinya, akupun cemburu. Rasanya hanya aku yang berhak memeluk Umar. Dari hasil bercerita dengan Buk Sari, ternyata dia juga merasa hal yang sama pada putranya, kedekatan Nouval dengan Oma nya juga membuat dirinya cemburu. Ah.. wanita memang begitu rupanya. Cinta kami memang kerap berlebihan, Tuhan yang menciptakan kami demikian. Hingga kami tak bosan-bosannya menghadapi anak yang nakal, menjadi guru bagi anak TK yang belum berakal, hingga selalu tersenyum bahagia melihat bayi kami pub atau pipis sembarang waktu dan tempat. Cinta kami berlebihan, makanya kebanyakan perempuan lebih sulit kembali menikah ketika suami yang dicintainya berpulang kepada Allah. Nah kalau laki-laki ditinggal istri? Biasanya sih cepat nikah lagi :D #wallahu'alam
1 Komentar untuk "Wanita Itu Pencemburu"
Setuju!