Saya Dan Pikiran Ajaib Masa Kecil

Friday 10 February 2017

Bagikan :

Tweet

Tahun 2017 ini akan membawa saya ke umur 27 tahun. Saya merasa sangat tua. Saya merasa sudah hidup sangat lama.

Dulu ketika masih duduk di kelas satu SD, saat senam pagi yang membosankan dilaksanakan hampir setiap pagi kecuali Hari Senin, saya menatap takjub terhadap kakak-kakak kelas 6. Luar biasa pikir saya, butuh berapa tahun hidup agar punya tubuh setinggi mereka. Saat itu saya pikir saya tidak mungkin mencapai usia seperti mereka. Paling kelas 3 SD nanti saya sudah meninggal, atau kiamat yang katanya sudah dekat itu pasti sudah terjadi.

Saat saya kira-kira sudah duduk di kelas 4, saya heran, ternyata saya masih hidup. Ternyata hidup saya lama. Saat itu kami sudah mulai diikutsertakan di upacara bendera hari-hari besar yang digelar di lapangan kota (lapangan blang padang). Saya kembali terheran-heran ketika melihat kakak-kakak SMA. Tubuh mereka jauh lebih tinggi dibanding anak kelas 6. Selain itu mereka sangat cantik-cantik, rambut mereka panjang dan terawat. Saat itu saya kembali takjub dengan mereka. Namun lagi-lagi saya berpikir butuh terlalu banyak waktu untuk bisa seperti mereka. Bertahun-tahun. Saya pikir saya tidak mungkin tumbuh sampai seusia mereka. Dan pastinya sampai setinggi mereka. Sebab jarak saya dengan kakak dan abang kandung hanya 2 dan 3 tahun, jadi tinggi kami tidak jauh berbeda. Dan kakak kakak SMA itu menjadi sangat tinggi di mata saya kala itu.

Waktu terus berjalan..

Saya tumbuh

Menjadi sebagaimana kakak kakak kelas 6 itu, berlanjut seperti kakak kakak SMA yang saya kagumi itu.

Bahkan kesempatan hidup saya masih ada. Hingga hari ini. Hingga saya sudah lulus kuliah. Sudah mendapat pekerjaan. Sudah menikah dengan seorang pria yang mencintai saya sepenuh hatinya Insya Allah. Sudah memiliki seorang anak, yang insya Allah akan nambah.

Saya adalah mantan anak kecil itu. Yang takjub melihat sebagian kecil kekuasaan Tuhan memperjalankan setiap manusia dari fase ke fase. Secara luar biasa.