Titip Rindu Buat Bapak.

Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari, kini kurus dan terbungkuk. Namun semangatmu tak pernah pudar, meski langkahmu kadang gemetar.. 
Kau Tetap Setia.

Ayah.. dalam hening sepiku rindu. Untuk menuai padi milik kita..
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban.

Seberapa besarpun beban di pundakku, kuharap tiada perlu kubagi padamu. Sesulit apapun kebutuhanku, kuharap Allah menunjukkan jalan lain, selain meminta padamu.. 
Karena sehelai rambutpun bebanku jika engkau sampai tahu, kurasa akan menggusarkan tidurmu.
Saat kurindu, engkau juga rindu. 
Jika kini kusangat rindu, maka mungkin saat ini kau juga sama. 

Ternyata.. lama tak menatap wajahmu, sangat tak mudah bagiku.

Di balik ceriaku terselip kerinduan. Melihat gurat tawamu yang bagai mentari di pagiku.

Beribu bait puisi tak cukup. Mengurai besarnya cintaku padamu..
Bagaimana harus kuukur cintamu padaku.. tak ada angka yang tepat untuk mengukur cinta.
Hanya kenangan kita yang kini sering kuputar di kepala, agar kukenang manisnya keberadaanmu dalam hidupku..
Mengembang senyumku saat mengenang kala kau sisir rambutku dulu. Betapa dingin telapak tanganmu saat mengusap dua pipiku. Sungguh lembut bahasa hatimu mengkhawatirkan keterlambatanku pulang dulu. Betapa murah hatimu kala memberikan jajan padaku dulu.. hehe... Aku terkekeh sekarang. 
Sehat-sehat selalu Pak. Jangan khawatir.. dek uni bahagia di sini


0 Komentar untuk "Titip Rindu Buat Bapak."

Do'aku di Malam Ramadhan

Ya Allah  Saya mohon maaf sekali meniru dakwahnya Gus Baha yang saya nonton di youtube dalam berdo'a ala salah satu sahabat. Kebetulan s...

Back To Top